Institut Mpu Kuturan Galang Donasi untuk Korban Banjir di Bali
17 September 2025 | Institut Mpu Kuturan Galang Donasi untuk Korban Banjir di Bali
Singaraja, Humas — Kepedulian terhadap korbn banjir di Bali Selatan diwujudkan Institut Mpu Kuturan (IMK) Singaraja melalui aksi penggalangan donasi.
Sivitas akademika IMK mengumpulkan bantuan berupa dana, pakaian layak pakai, hingga kebutuhan pokok sebagai bentuk solidaritas untuk meringankan beban
masyarakat yang terdampak bencana.
Rektor IMK, Prof. Dr. I Gede Suwindia, M.A., menegaskan bahwa kepedulian sosial merupakan nilai penting yang harus terus ditanamkan di kalangan sivitas akademika.
“Bencana ini mengingatkan kita untuk tidak hanya fokus pada ruang kelas, tetapi juga hadir nyata bagi masyarakat. Melalui donasi ini, kami ingin sivitas akademika
belajar arti solidaritas, berbagi, dan merasakan penderitaan sesama,” ujarnya.
Menurutnya, gerakan ini tidak hanya bertujuan membantu korban banjir, tetapi juga menjadi pembelajaran moral bagi mahasiswa.
Bantuan yang terkumpul akan segera disalurkan ke posko resmi di wilayah terdampak. Ia berharap, langkah kecil dari kampus dapat
meringankan beban masyarakat, sekaligus menjadi teladan bahwa perguruan tinggi memiliki peran sosial di tengah masyarakat.
“Semoga bantuan ini bukan hanya meringankan beban korban, tetapi juga menjadi energi moral bagi semua pihak bahwa kita kuat ketika saling peduli,” kata Suwindia menambahkan.
Bantuan yang terkumpul akan segera disalurkan ke posko resmi di wilayah terdampak. Hingga penutupan penggalangan, tercatat donasi yang masuk dari seluruh sivitas akademika mencapai Rp18.425.000, serta beras 10 kilogram.
Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur Bali sejak Selasa 9 September 2025 malam hingga Rabu 10 September 2025 pagi,
berdampak pada banjir besar melanda enam kabupaten/kota di Bali. Banjir merendam ratusan rumah, pasar tradisional, jalan utama,
hingga menyebabkan bangunan roboh. BNPB mencatat 18 orang meninggal, empat orang masih dalam pencarian dan ratusan warga mengungsi.
Status tanggap darurat hingga darurat bencana pun ditetapkan. (hms)
