Mahasiswa IMK Terlibat Pembelajaran di Pasraman Sambangan
24 Oktober 2025 | Mahasiswa IMK Terlibat Pembelajaran di Pasraman Sambangan
Singaraja, Humas - Suasana penuh semangat tampak di halaman SD Negeri 2 Sambangan, Buleleng, ketika sekelompok mahasiswa Institut Mpu Kuturan (IMK) hadir untuk mengajar. Selama dua hari, Rabu (22/10) dan Kamis (23/10), mereka melaksanakan Pasraman Kilat, program pengabdian masyarakat yang dirancang untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan Hindu sejak dini.
Kegiatan yang menjadi bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertajuk NGABDI (Ngonten, Gaul, Aktif, Berdaya, Dedikasi, dan Inspiratif) ini dirancang sebagai ruang belajar alternatif yang memadukan pendidikan karakter, spiritualitas, dan kearifan lokal. Mahasiswa mengajarkan calistung (membaca, menulis, dan berhitung), tari tradisional, pembuatan canang dan ketupat, hingga menulis aksara Bali.
“Kami berkomitmen untuk menyalurkan nilai-nilai agama yang kami dapatkan di kampus melalui kegiatan pasraman ini. Walau hanya berlangsung dua hari, semoga dapat memperkuat karakter religius dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya leluhur,” ujar Reza Saputra, Koordinator KKN Desa Sambangan.
Program ini disambut antusias oleh para siswa dan guru. Pembelajaran dilakukan secara tematik dan kolaboratif. Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Hindu mengajarkan pembuatan sarana upakara, Prodi Pendidikan Sastra Agama dan Bahasa Bali fokus pada aksara Bali, Prodi Pendidikan Seni Budaya dan Keagamaan Hindu mengajarkan tari tradisional, sementara Prodi PGSD dan PGPAUD membantu siswa kelas bawah dalam kegiatan calistung.
Nyoman Darmada, guru wali kelas di SD Negeri 2 Sambangan, mengapresiasi kegiatan tersebut. “Kami berterima kasih kepada para mahasiswa yang menerapkan ilmunya secara nyata. Ini menjadi pengalaman berharga bagi siswa kami untuk mengenal lebih dekat budaya dan ajaran Hindu,” ujarnya.
Kegembiraan juga dirasakan para siswa. Komang Padmini, siswi kelas VI, mengaku senang bisa belajar langsung dengan para mahasiswa. “Saya senang belajar bersama kakak-kakak. Sekarang saya tahu cara membuat canang dan ketupat, dan bagaimana menghiasnya sesuai ajaran agama Hindu,” tuturnya. (hms)
