Ni Luh Putu Sri Widiari, Lolos 10 Besar Finalis Pemilihan Remaja Berbudi Pekerti Nasional

13 Oktober 2025 | Luh Putu Sri Widiari, Lolos 10 Besar Finalis Pemilihan Remaja Berbudi Pekerti Nasional


Singaraja, Humas — Senyum semringah tampak diwajah Ni Luh Putu Sri Widiari ketika namanya diumumkan sebagai satu dari 10 besar finalis Pemilihan Remaja Berbudi Pekerti (PRB) XXI Tingkat Nasional Tahun 2025. Mahasiswi Institut Mpu Kuturan (IMK) Singaraja itu menjadi satu-satunya wakil dari perguruan tinggi keagamaan di Bali yang menembus babak bergengsi ajang nasional tersebut.

Kompetisi yang digelar oleh Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja itu mempertemukan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi ternama di Indonesia. Mereka bersaing untuk memperebutkan Piala Bergilir Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI serta Piala Tetap Rektor Undiksha.

Bagi Widiari, perjalanan menuju panggung nasional ini bukan sekadar tentang kompetisi. Lebih dari itu, ini adalah perjalanan menakar diri, antara semangat belajar, keteguhan karakter, dan keyakinan untuk membawa nama baik almamater.

“Semua ini saya jalani dengan niat ingin belajar dan membuktikan bahwa mahasiswa Institut Mpu Kuturan juga bisa bersaing di tingkat nasional,” tutur Widiari.

Ia bercerita, perjalanannya dimulai dari tahapan seleksi berkas, curriculum vitae, portofolio, hingga tes kepribadian secara daring. Setelah dinyatakan lolos, Widiari melangkah ke babak grand final dan kini tengah bersiap menjalani masa karantina. Di tahap itu, ia akan menghadapi beragam tantangan. Mulai dari penampilan minat dan bakat, presentasi esai, hingga wawancara mendalam dengan dewan juri.

“Sekarang saya fokus menyiapkan esai untuk dipresentasikan. Waktunya cukup mepet, tapi saya sudah minta bimbingan dari Ibu Vero, dan syukurlah beliau bersedia membantu. Astungkara, semuanya bisa berjalan lancar,” katanya.

Bagi Widiari, dukungan kampus menjadi kekuatan besar di balik setiap langkahnya. Ia mengaku bangga membawa nama Institut Mpu Kuturan diajang nasional yang mengedepankan nilai-nilai budi pekerti dan karakter.

“Dari kampus ini saya belajar banyak hal tentang etika, tanggung jawab, dan keberanian untuk bermimpi. Saya ingin menunjukkan bahwa kita mahasiswa dari kampus yang masih muda, bisa berprestasi jika diberikan kesempatan dan dukungan,” ujarnya.

Di kampus, kabar keberhasilan Widiari disambut hangat. Rektor Institut Mpu Kuturan, Prof. Dr. I Gede Suwindia, M.A, menyebut capaian ini sebagai bukti nyata dari kerja keras dan ketekunan mahasiswa IMK. Ia menilai, prestasi Widiari bukan hanya milik pribadi, tetapi juga cerminan dari iklim akademik kampus yang terbuka dan mendukung tumbuhnya generasi berkarakter.

“Kami sangat bangga atas capaiannya. Ia mewakili semangat mahasiswa IMK yang berilmu, beretika, dan berakar pada nilai-nilai budaya Hindu,” ujar Prof. Suwindia.

“Prestasi ini tentu tidak lepas dari dukungan lembaga, para dosen pembimbing, dan seluruh sivitas akademika yang bersama-sama menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan mendorong mahasiswa untuk terus berkembang,” tambahnya.

Institut Mpu Kuturan sendiri terus memperkuat komitmennya dalam mencetak lulusan yang unggul bermartabat dan berkarakter sesuai visi besar lembaga. Dukungan bagi mahasiswa berprestasi tidak hanya diberikan melalui pembinaan akademik, tetapi juga melalui penguatan soft skill, pembinaan karakter, serta ruang ekspresi untuk mengasah potensi diri.

“Kami ingin mahasiswa IMK tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam moral, spiritual, dan kepedulian sosial. Itulah makna sejati dari pendidikan yang kami perjuangkan,” tutup Suwindia. (hms)